Sarasehan Nasional, Workshop dan Pelatihan Digitalisasi Pertanian Menuju Desa Cerdas

Kabupaten Blitar 05 Juni 2023 | Relawan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Kabupaten Blitar bersama Pemerintah Kabupaten Blitar bertempat di Ruang Perdana Kantor Pemkab Blitar Jl. Sudanco Supriyadi menggelar Sarasehan Nasional Inklusi Literasi Digital dengan tema “Membangun Ekosistem Pertanian Cerdas Dan UMKM Desa Berbasis Pemberdayaan Masyarakat”.

Kegiatan Sarasehan kali ini menampilkan Narasumber Fajar Eri Dianto Ketua Umum Relawan TIK Indonesia, AA Agung Wedhatama Founder Petani Muda Keren Bali dan Panji Lanang Galih dari SVN Nusantara Telkom Indonesia. Juga dihadiri secara daring oleh Helmiati Nuhung, Kepala Pusat Daya Saing BPI Kemendes PDTT sebagai Keynote Speech.

Sarasehan dihadiri oleh 50 Kepala Desa, yang didampingi oleh Operator/ Kader Digital Desa, serta beberapa Kelompok Tani dan PPL Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Blitar sebagai peserta.

Acara Sarasehan dibuka secara resmi oleh Herman Widodo, SH. Kepala Dinas Kominfo Statistik dan Persandian Kabupaten Blitar yang sekaligus membacakan sambutan Hj. Rini Syarifah Bupati Blitar.

Sebagaimana arahan Jokowi, Persiden RI “Dengan pengolahan pertanian secara modern, saya harapkan pertanian Indonesia dapat tumbuh sebagai pilar penting pertumbuhan ekonomi nasional. Pertanian akan semakin maju. Masyarakat akan semakin lebih sejahtera,” maka pendampingan penguatan Desa dalam upaya mencapai pilar Masyarakat Cerdas, kegiatan literasi digital yang berkesinambungan harus terus dilakukan, terutama bagi para petani dan pelaku UMKM di desa. Akan tetapi belum semua anggota masyarakat memiliki pendidikan dan pengalaman yang cukup dalam memanfaatkan perangkat digital, seperti Smart Phone, Internet dan Teknologi IoT smart farming, sehingga perlu dilakukan Bimbingan teknis dalam upaya meningkatkan kapasitas (capacity building) menuju pencapaian indikator pilar masyarakat cerdas (smart society).

Sehingga melalui program penguatan pendampingan, terkait digitalisasi pertanian cerdas (smart farming) secara mandiri kepada petani dan segenap warga masayarakat desa, harus dibangun kepeloporan dan Ketauladanan untuk membangun percontohan penggunaan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas pertanian, baik hulu – maupun hilir.

Peningkatan Akses kepada satu data informasi, produk unggulan, hasil pertanian dan jasa, serta sumber daya desa akan lebih meningkatkan dampak positif yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat, serta akurasi perencanaan pembangunan oleh pemerintah desa. Sehingga melalui berbagai kegiatan literasi digital secara mandiri, Pemerintah desa harus memiliki komitmen yang kuat untuk membangun peta jalan (roadmap) dan implementasinya yang terintegrasi dalam berbagai bentuk layanan.

Akselerasi sistem pemerintahan desa berbasis teknologi digital dalam sektor pelayanan masyarakat masih harus dilakukan penguatan pendampingan secara intens dengan kegiatan literasi digital pada Kelompok-kelompok masyarakat desa. Dari Kelompok Tani (Poktan), Kelompok Wanita Tani (KWT) dan para pelaku UMKM sebagai penggerak ekosistem ekonomi di Desa.

Hamzah Fathoni Ketua Umum Relawan TIK Kabupaten Blitar dalam kesempatan akhir acara menjelaskan bahwa berbagai tantangan yang kita hadapi saat ini dan kedepan sangatlah banyak. Terutama yang berkaitan dengan pemberdayaan sektor pertanian sebagai bagian dari indikator tercapainya pilar Ekonomi Cerdas dalam menuju Desa cerdas.

“Petani yang selama ini identik dengan miskin, agar bisa memiliki nilai tawar saat bisa bersama bergandengan tangan membentuk mata rantai nilai Pertanian dalam wadah kelompok tani/ bumdes/ asosiasi sebagaimana misi membentuk Korporasi Pertanian, seperti arahan bapak presiden RI”, kata Hamzah Fathoni menjelaskan.

Saat menyampaikan sambutan pengarahan sebagai keynote speech, Helmiati Nuhung Kepala Pusdaing BPI Kemendes menyampaikan bahwa akselerasi transformasi digital di sektor pertanian, koperasi dan UMKM belum optimal. Padahal sektor pertanian telah mendorong perekonomian dasar masyarakat tetap bergerak saat pandemi Covid-19. Sedangkan sektor UMKM telah berkontribusi terhadap PDB sebesar 61,07 persen. Artinya, jika sektor pertanian dan UMKM terus tumbuh di desa, akan berimbas terhadap pertumbuhan pemulihan ekonomi Indonesia secara cepat.”

Sementara Materi yang disampaikan oleh Fajar Eri Dianto Ketua Umum Relawan TIK Indonesia adalah tentang Membangun Budaya Digital untuk mewujudkan Pilar Ekonomi Cerdas menuju Desa Cerdas. Dimana untuk membangun ekosistem digital di desa, ada lima aspek yang harus dilakukan.

“Lima aspek tersebut adalah Kultur, Teknologi, Kanal, Strategi dan Konsumen”, kata Fajar Eri Dianto.

Lebih lanjut Fajar Eri Dianto menjelaskan bahwa Sosialisasi budaya digital adalah dengan mengenalkan, implementasi cara berpikir, cara bertindak untuk mengubah pola konvensional ke konsep digital pada penyelenggaraan fungsi kerja dengan terus melakukan perubahan dan inovasi. Peran pemerintah/stakeholder dalam mendukung penciptaan ecosystem digital, melakukan berbagai kolaborasi sebagai pewujudan indikator Desa Cerdas yang terintegrasi mencakup ketersediaan Akses, keterlibatan partners penyedia serta kesiapan masyarakat. Kolaborasi berbagai platform digital yang dapat mendukung proses digitalisasi secara menyeluruh pada seluruh aspek kehidupan : Pendidikan, Kesehatan, perekonomian, transportasi, dsb. Ketersediaan infrastruktur dan kanal digital utk dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses aplikasi atau platform digital. Upaya pengawalan terhadap masyarakat dalam pemanfaatan beragam technology berupa platform, aplikasi yang ramah pada pemenuhan fungsi sekaligus meningkatkan PADes.

Sedangkan AA Agung Wedhatama Founder Petani Muda Keren sebagai pembicara utama yang ditunggu-tunggu oleh para peserta yang sebagian besar Kepala Desa, Kelompok Tani dan PPL karena keberhasilannya membawa para petani muda di Bali diakui, memiliki nilai tawar dan berhasil mengangkat pertanian sebagai salah satu usaha yang bisa memberikan kesejahteraan lebih.

AA Agung Wedhatama, yang lebih dikenal dengan panggilan Bli Agung ini juga menyampaikan berbagai formula dan pengalaman yang sudah dijalani bersama-sama para petani muda dengan P4S dan konsep Penghasilan harian, bulanan dan tahunan yang sangat menggiurkan bagi para petani yang selama ini identik dengan miskin dan tidak sejahtera.

Kegiatan Sarasehan Nasional merupakan acara untuk mengawali kegiatan utama yang akan dilanjutkan dengan Workshop dan Pelatihan manajemen pertanian dan praktek pemasangan Teknologi Internet of Thins Smart Farming di dua Demplot Kelompok Tani Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar.

Hamid Almaulidi Kepala Desa Wates, Kecamatan Wates, Kabupaten Blitar saat diminta konfirmasinya membenarkan bahwa kegiatan Sarasehan yang diselenggarakan hari ini merupakan Kick Off Workshop dan Pelatihan bagi para Petani dan UMKM di Desa Wates tanggal 06 – 09 Juni 2023 yang juga bisa diikuti secara daring oleh umum.

Diterbitkan oleh

rtikablitar

Kabupaten Blitar - Jawa Timur | Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.

%d blogger menyukai ini: